Header Ads Widget

Dasar NodeMCU

 

Definisi ESP8266 NodeMCU

NodeMCU adalah sebuah platform IoT yang bersifat open source. Terdiri dari perangkat keras berupa System On Chip (SoC) ESP8266 buatan Espressif System. NodeMCU ESP8266 dilengkapi dengan modul ESP-12E yang berisi chip ESP8266 yang memiliki mikroprosesor Tensilica Xtensa LX106 RISC 32-bit. NodeMCU menggunakan firmware dengan bahasa pemrograman scripting Lua.

Gambar 2.1 NodeMCU Lolin V3

 

NodeMCU Lolin V3 menggunakan chip ESP8266 (ESP-12E) yang lebih stabil dari ESP-12. Beberapa fitur yang dimiliki antara lain :

1.    Memiliki 17 GPIO

2.    Antarmuka I2C dan SPI

3.    Antarmuka 1 Wire

4.    UART

5.    ADC 10-bit

6.    11 b/g/n protocol

7.    Wi-Fi Direct (P2P), Soft-AP

8.    Protocol stack TCP/IP

terintegrasi

9.    CPU 32-bit berdaya rendah

10.  SDIO 2.0, SPI, UART

Gambar 2.2 ESP8266 (ESP-12E) pinout

Deskripsi Pin NodeMCU Lolin V3

 

 

Kategori Pin

 

Nama Pin

 

Detail

Power

Micro-USB, 3V3,

Micro-USB:         NodeMCU         dapat

GND, Vin

dinyalakan melalui port USB.

 

 

3V3 : Tegangan 3.3V ter-regulasi yang digunakan untuk menyuplai board NodeMCU.

 

 

GND: Pin ground (-).

 

 

Vin:   Tegangan   input  ke  NodeMCU

untuk sumber daya eksternal.

Pin Kontrol

EN, RST

Pin dan tombol untuk mengatur ulang

mikrokontroler.

Pin Analog

A0

Digunakan untuk mengukur tegangan

analog 0-3.3V.

Pin SPI

D5 (SCK), D6 (MISO), D7 (MOSI), D8 (SS)

Digunakan    untuk    komunikasi    SPI

NodeMCU.

Serial

RX, TX

Digunakan    untuk    mengirim    dan

menerima data serial TTL.

I2C

D1 (SCL), D2 (SDA)

Digunakan untuk komunikasi I2C.

 

Spesifikasi dan Fitur NodeMCU

  Mikrokontroler: Tensilica 32-bit RISC CPU Xtensa LX106

  Tegangan Operasi: 3.3V

  Tegangan Input: 7-12V

  Digital I/O: 16

  Analog Input : 1 (10-bit)

  Antarmuka UART: 1

  Antarmuka SPI: 1

  Antarmuka I2C: 1

  Memori Flash: 4 MB

  SRAM: 64 KB

  Clock Speed: 80 MHz

Beberapa  hal  penting  yang  perlu  diperhatikan  pada  ESP8266  adalah penggunaan  GPIO  yang  tidak  sesuai  dengan  label  pada  NodeMCU.

 

Misalnya GPIO 16 dengan label D0, GPIO 5 dengan label D1. Berikut referensi penggunaan pin NodeMCU untuk menghindari kesalahan penggunaan.

 

Referensi Pin NodeMCU

Label

GPIO

Input

Output

Keterangan

D0

GPIO 16

Tidak ada

Tidak ada PWM

Output HIGH saat boot

 

 

interupsi

atau I2C

Digunakan untuk keluar

 

 

 

 

dari deep sleep.

D1

GPIO 5

 

 

Pin I2C (SCL)

D2

GPIO 4

 

 

Pin I2C (SDA)

D3

GPIO 0

Pull up

Terhubung ke tombol

flash, boot gagal jika pin

 

 

 

 

pull LOW

D4

GPIO 2

Pull up

Terhubung ke LED on-

 

 

 

 

board, boot gagal jika pin

 

 

 

 

pull LOW

D5

GPIO 14

 

 

Pin SPI (SCLK)

D6

GPIO 12

 

 

Pin SPI (MISO)

D7

GPIO 13

 

 

Pin SPI (MOSI)

D8

GPIO 15

Pull GND

Pin SPI (CS) Boot gagal jika pin pull

 

 

 

 

HIGH

RX

GPIO 3

 

Pin RX

Output HIGH saat boot

TX

GPIO 1

Pin TX

Output HIGH saat boot

 

 

 

 

Debug output saat boot,

boot gagal jika pin pull

 

 

 

 

LOW

A0

ADC0

Analog

-

-

 

 

Input

 

 

 

 

Mode WiFi ESP8266

 

Ada tiga mode Pengoperasian WiFi di Modul WiFi ESP8266, yaitu:

§  Station Mode (STA)

§  Soft Access Point (AP)

§  Soft AP + Station

 

Station Mode (STA)

Pada Station Mode (STA), Modul WiFi ESP8266 akan terhubung ke Jaringan WiFi yang sudah di setup oleh Access Point, seperti Router WiFi.

 

 

Soft Access Point (AP)

Mode operasi kedua adalah Mode Access Point (AP). Dalam mode ini, Modul ESP8266 bertindak sebagai titik akses dan menyediakan Jaringan WiFi ke stasiun lain (seperti ponsel atau laptop).

 

Biasanya, access point dapat menyediakan internet melalui jaringan kabel ke stasiunnya tetapi karena tidak ada antarmuka kabel, mode Access Point ini disebut Soft Access Point.

 

Modul ESP pertama kali diatur sebagai mode Soft AP sebelum mengonfigurasinya dalam Mode Stasiun. Ini berguna ketika nama pengguna (SSID) dan kata sandi jaringan WiFi tidak diketahui.

 

Soft AP + Station

Dalam mode ketiga, Modul WiFi ESP8266 dikonfigurasikan untuk bekerja dalam Mode Stasiun dan Mode Soft AP.

 

Semua Mode Operasi ini diatur menggunakan Perintah AT (AT command) yang diberikan melalui port komunikasi serial antara PC/laptop dengan ESP8266. Namun, dengan menggunakan library ESP8266.h maka semua perintah konfigurasi Wifi tersebut dapat dilakukan dengan memanggil function yang diperlukan saja.

 

 

Konfigurasi Mode Wifi dengan AT Command

 

Ketik pada serial monitor:

Maka jika ESP sudah terkoneksi dengan laptop akan merespon dengan “OK”.

Perintah di atas akan mereset ESP dan memberikan respon “OK” jika sudah selesai.

 

Untuk menjadikan ESP8266 dapat terhubung ke Access Point, perintahnya:

Selanjutnya, untuk menampilkan pilihan Access Point yang terdeteksi oleh ESP8266:

Untuk bergabung dengan jaringan tersebut, perintahnya:

Ganti SSID dengan nama SSID access point, dan password dengan kata sandi access point tersebut.

Dalam beberapa detik, anda akan menerima konfirmasi terkoneksinya ESP8266 ke jaringan Wifi.

 

Untuk mengetahui Alamat IP ESP8266:

 

 

 

 

 

Konfigurasi Mode Wifi ESP8266 dengan library ESP8266.h

§  Include-kan: pada baris header program.

§  Deklarasikan nama SSID dan password Acess Point yang akan dihubungkan dengan ESP8266 sebagai variable pada awal program

§  Setting Mode Wifi sebagai Station Mode (terhubung ke Access Point)

di dalam void setup() ketik:

§  Setting Mode Wifi sebagai Access Point:

Ubah nama Access Point di atas sesuai keinginan, dan setelah koma tulis password, keduanya tetap diapit tanda kutip.

§  Setting Mode Wifi sebagai Access Point sekaligus Station Mode:

Post a Comment

0 Comments