Header Ads Widget

Belajar Ngoding - Pahami Dulu Apa Itu Algoritma Pemrograman

Definisi Algoritma

Algoritma berasal dari kata algoris dan ritmis, yang dikemukakan oleh ilmuwan islam bernama Al-Khawarizmi.

algoritma pemrograman

Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis.

Struktur Algoritma

Perhatikan algoritma sederhana berikut!

Algoritma mengirim surat (pos): 
  1. Menyiapkan Peralatan Tulis Menulis surat 
  2. Surat dimasukkan ke dalam amplop tertutup 
  3. Amplop ditempeli perangko secukupnya 
  4. Pergi ke Kantor Pos terdekat untuk mengirimkannya 
Algoritma menghitung luas persegi panjang: 
  1. Masukkan panjang (P) 
  2. Masukkan lebar (L) 
  3. Luas P * L 
  4. Tulis Luas

Pembuatan algoritma mempunyai banyak keuntungan di antaranya:

Pembuatan atau penulisan algoritma tidak tergantung pada bahasa pemrograman manapun, artinya penulisan algoritma independen dari bahasa pemrograman dan komputer yang melaksanakannya. Notasi algoritma dapat diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa pemrograman. Apapun bahasa pemrogramannya, output yang akan dikeluarkan sama karena algoritmanya sama.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat algoritma:

  • Teks algoritma berisi deskripsi langkah-langkah penyelesaian masalah.Deskripsi tersebut dapat ditulis dalam notasi apapun asalkan mudah dimengerti dan dipahami.
  • Tidak ada notasi yang baku dalam penulisan teks algoritma seperti notasi Bahasa pemrograman. Notasi yang digunakan dalam menulis algoritma disebut notasi algoritmik. 
  • Setiap orang dapat membuat aturan penulisan dan notasi algoritmik sendiri. Hal ini dikarenakan teks algoritma tidak sama dengan teks program. Namun, supaya notasi algoritmik mudah ditranslasikan ke dalam notasi bahasa pemrograman tertentu, maka sebaiknya notasi algoritmik tersebut berkorespondensi dengan notasi Bahasa pemrograman secara umum. 
  • Notasi algoritmik bukan notasi bahasa pemrograman, karena itu pseudocode dalam notasi algoritmik tidak dapat dijalankan oleh komputer. Agar dapat dijalankan oleh komputer, pseudocode dalam notasi algoritmik harus ditranslasikan atau diterjemahkan ke dalam notasi bahasa pemrograman yang dipilih. Perlu diingat bahwa orang yang menulis program sangat terikat dalam aturan tata bahasanya dan spesifikasi mesin yang menjalannya. Pseudocode adalah kode yang mirip dengan instruksi kode program sebenarnya. 
  • Algoritma sebenarnya digunakan untuk membantu kita dalam mengkonversikan suatu permasalahan ke dalam bahasa pemrograman. 
  • Algoritma merupakan hasil pemikiran konseptual, supaya dapat dilaksanakan oleh komputer, algoritma harus ditranslasikan ke dalam notasi bahasa pemrograman.

Perhatikan algoritma sederhana berikut :

Algoritma menghitung luas segitiga: 
  1. Start 
  2. Baca data alas dan tinggi. 
  3. Luas adalah alas kali tinggi kali 0.5 
  4. Tampilkan Luas 
  5. Stop

Penjelasan :

Algoritma di atas adalah algoritma yang sangat sederhana, hanya ada lima langkah. Pada algoritma ini tidak dijumpai perulangan ataupun pemilihan. Semua langkah dilakukan hanya satu kali. Sekilas algoritma di atas benar, namun apabila dicermati maka algoritma ini mengandung kesalahan yang mendasar, yaitu tidak ada pembatasan pada nilai data untuk alas dan tinggi.

Hasil perbaikan algoritma perhitungan luas segitiga:

  1. Start 
  2. Baca data alas dan tinggi. 
  3. Periksa data alas dan tinggi, jika nilai data alas dan tinggi lebih besar dari nol maka 
  4. lanjutkan ke langkah ke 4 jika tidak maka stop 
  5. Luas adalah alas kali tinggi kali 0.5 
  6. Tampilkan Luas 
  7. Stop

Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan pokok tentang algoritma. Pertama, algoritma harus benar. Kedua algoritma harus berhenti, dan setelah berhenti, algoritma memberikan hasil yang benar.

Contoh : Algoritma Berangkat Sekolah

  1. Mulai 
  2. Bangun dari tempat tidur 
  3. Mandi Pagi 
  4. Sarapan Pagi 
  5. Pergi Ke Sekolah 
  6. Cari Ruang Kelas 
  7. Masuk kelas untuk Belajar 
  8. Selesai
Beda Algoritma dan Program?

Program adalah kumpulan pernyataan komputer, sedangkan metode dan tahapan sistematis dalam program adalah algoritma. Program ditulis dengan menggunakan Bahasa pemrograman. Jadi bisa disebut bahwa program adalah suatu implementasi dari Bahasa pemrograman.

Program = Algoritma + Bahasa (Struktur Data)
Penerjemah Bahasa Pemrograman

Untuk menterjemahkan bahasa pemrograman yang kita tulis maka diperlukan Compiler dan interpreter. Compiler adalah suatu program yang menterjemahkan bahasa program (Source code) ke dalam bahasa obyek (object code) secara keseluruhan program. Interpreter berbeda dengan Compiler. Interpreter menganalisis dan mengeksekusi setiap baris dari program secara keseluruhan. Keuntungan dari interpreter adalah dalam eksekusi yang bisa dilakukan dengan segera tanpa melalui tahap kompilasi. Untuk alasan ini, interpreter digunakan pada saat pembuatan program berskala besar.

Jenis-Jenis Bahasa Pemrograman

  • Bahasa Pemrograman Tingkat rendah (Bahasa mesin, Biner) 
  • Bahasa Pemrograman Tingkat tinggi

Contoh-contoh Bahasa Pemrograman yang ada :

  • Prosedural : Algol, Pascal, Fortran, Basic, Cobol, C 
  • Fungsional : LOGO, APL, LISP • Deklaratif : Prolog 
  • Object oriented murni: Smalltalk, Eifel, Java, PHP

Cara penulisan Algortima

Ada tiga cara penulisan algoritma, yaitu :

a. Structured English (SE)

SE merupakan alat yang cukup baik untuk menggambarkan suatu algoritma. Dasar dari SE adalah Bahasa Inggris, namun kita dapat memodifikasi dengan Bahasa Indonesia sehingga kita boleh menyebutnya sebagai Structured Indonesian (SI).

SE atau SI lebih tepat untuk menggambarkan suatu algoritma yang akan dikomunikasikan kepada pemakai perangkat lunak
b. Pseudocode

Pseudocode adalah kode yang mirip dengan instruksi kode program sebenarnya. Pseudocode didasarkan pada bahasa pemrograman yang sesungguhnya seperti BASIC, FORTRAN atau PASCAL. Pseudocode yang berbasis bahasa PASCAL merupakan pseudocode yang sering digunakan.

Pseudo berarti imitasi atau tiruan atau menyerupai, sedangkan code menunjuk pada kode program

Contoh Pseudocode :

  1. Start 
  2. READ alas, tinggi 
  3. Luas = 0.5 * alas * tinggi 
  4. PRINT Luas 
  5. Stop

Pada Contoh diatas tampak bahwa algoritma sudah sangat mirip dengan bahasa BASIC. Pernyataan seperti READ dan PRINT merupakan keyword yang ada pada bahasa BASIC yang masing-masing menggantikan kata “baca data” dan “tampilkan”. Dengan menggunakan pseudocode seperti di atas maka proses penterjemahan dari algoritma ke kode program menjadi lebih mudah.

c. Flowchart (Diagram Alir)

Flowchart atau bagan alir adalah skema/bagan (chart) yang menunjukkan aliran (flow) di dalam suatu program secara logika. Flowchart merupakan alat yang banyak digunakan untuk menggambarkan algoritma dalam bentuk notasi-notasi tertentu. Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta pernyataannya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan antara proses digambarkan dengan garis penghubung.

Dengan menggunakan flowchart akan memudahkan kita untuk melakukan pengecekan bagian-bagian yang terlupakan dalam analisis masalah. Di samping itu flowchart juga berguna sebagai fasilitas untuk berkomunikasi antara pemrogram yang bekerja dalam tim suatu proyek.

Walaupun tidak ada kaidah-kaidah yang baku dalam penyusunan flowchart, namun ada beberapa anjuran:

  • Hindari pengulangan proses yang tidak perlu dan logika yang berbelit sehingga jalannya proses menjadi singkat. 
  • Jalannya proses digambarkan dari atas ke bawah dan diberikan tanda panah untuk memperjelas. 
  • Sebuah flowchart diawali dari satu titik START dan diakhiri dengan END.

Berikut merupakan beberapa contoh simbol flowchart yang disepakati oleh dunia pemrograman:

Tabel 1-1. Simbol Flow Chart

Simbol

Nama dan Fungsi


Terminator : Sebagai “Start” atau “End” pada Sebuah Flowchart 


Input/Output : Untuk menerima inputan atau menampilkan sebuah output hasil proses


Proses : Digunakan untuk menuliskan proses yang diperlukan, misalnya operasi aritmatika (a = b + c)

 

Predefined Process : yang digunakan untuk menunjukkan suatu operasi yang rinciannya ditunjukkan ditempat lain (prosedur, subprosedur, fungsi)

 

Conditional/Decision : Digunakan untuk menyatakan proses yang membutuhkan keputusan (ya/tidak)


Preparation : Digunakan untuk memberikan nilai awal 


Arrow : Sebagai penunjuk alur proses


Connector (On-page) : Digunakan untuk menghubungkan flowchart yang harus digambarkan pada halaman yang sama. Simbol ini dibuat sepasang diberi nomor/huruf yang sama sebagai penanda hubungan.


Connector (Off-page) : Digunakan untuk menghubungkan flowchart yang harus digambarkan pada halaman yang berbeda. Simbol ini dibuat sepasang diberi nomor/huruf yang sama sebagai penanda hubungan.

Contoh dari penggunaan flowchart secara sederhana adalah seperti gambar dibawah ini, merupakan flowchart menghitung harga barang.
Contoh flow chart dengan percabangan:

Dengan menggunakan flowchart maka tahapan-tahapan yang akan digunakan atau dilaksanakan akan lebih mudah dipahami. Tapi flowchart juga memiliki kelemahan, jika kita akan membuat algoritma sebuah kasus yang besar maka akan menghabiskan kertas atau jika menggunakan komputer maka menggunakan banyak page.

Post a Comment

0 Comments